Monday, January 08, 2007

DOA TERUS DAN TERUS DOA

1 Tesalonika 5
“Tetaplah berdoa” (1Tes. 5: 17)

Telepon selular (HP) saat ini bukan lagi menjadi barang yang tergolong mahal dan hanya bisa dimiliki orang-orang tertentu. Banyak orang telah memilikinya, termasuk anak-anak kecil. Namun pertanyaannya, kenapa HP begitu digandrungi banyak orang? Atau dengan kata lain, mengapa HP dapat memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap orang-orang? Jawabannya bisa disimpulkan dalam satu kata yang sebenarnya merupakan kebutuhan mendasar manusia. Satu kata itu adalah komunikasi. Bukankah memang benar bahwa semua orang membutuhkan komunikasi satu dengan lainnya?

Sebenarnya kebutuhan ini bukan hanya untuk manusia kepada manusia, melainkan juga manusia kepada Tuhan. Rasul Paulus sangat menyadari akan hal ini. Oleh karena itu, dengan nada perintah, ia menegaskan kepada jemaat Tesalonika: “Tetaplah berdoa!” Dalam bahasa aslinya, kata ini memakai struktur kata yang bersifat terus-menerus. Artinya, kegiatan berdoa adalah kegiatan yang harus menjadi kebiasaan hidup. Dengan kata lain, kegiatan ini tidak boleh bersifat “Senin-Kamis”, yang mana kalau ia sedang mood maka ia baru berdoa. Kenapa? Karena, sekali lagi, doa adalah kebutuhan komunikasi antara manusia dan Tuhan. Inilah kebutuhan yang mendasar dari setiap ciptaan Tuhan.

Sekarang, untuk mendaratkan aplikasinya bagi kita, saya ingin membagikan beberapa kegunaan lain berkaitan dengan doa dari buku Disiplin Anugerah. Secara singkat, buku tersebut mengatakan bahwa doa itu penting untuk dilakukan karena: (1) dalam doa, kita dapat menjadi diri sendiri. Kita dapat berkata blak-blakan kepada Tuhan; (2) dalam doa, kita dapat semakin bersatu dengan Tuhan. Doa dapat membuat kita semakin mengenal Tuhan yang sesungguhnya. Sebagai kesimpulannya, sama seperti rasul Paulus, buku ini juga mau mengatakan bahwa doa merupakan kebutuhan mendasar dari manusia.

Seberapa sering kita sudah meluangkan waktu untuk mengisi kebutuhan mendasar itu? Bila komunikasi kita dengan orang bisa dan harus dilakukan, maka komunikasi kita dengan Tuhan seharusnya lebih mendapat porsi yang terutama dalam hidup kita. Mari kita tetapkan jadwal doa harian. Buatlah beberapa variasi dalam doa agar tidak menjemukan. Misalkan, sebelum doa diselingi dengan lagu-lagu rohani, atau kita dapat bernyanyi satu lagu sebagai penghantar doa. Mari, sekali lagi, benahi hidup kita dengan membiasakan berdoa.

Doa adalah napas hidup orang Kristen. Kita tidak mungkin hidup tanpanya.

No comments: