Friday, March 09, 2007

TETAP SETIA!

Daniel 12
“Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman . . .” (Dan. 12:13)

Lagu “Tetap Setia” gubahan Sari Simorangkir akan mengantar kita pada penghujung kitab Daniel. Liriknya berkata demikian: “Selidiki aku, lihat hatiku. Apakah ku sungguh mengasihi-Mu Yesus. Kau yang maha tahu, dan menilai hidupku. Tak ada yang tersembunyi bagi-Mu. Ref: T’lah kulihat kebaikan-Mu, yang tak pernah habis di hidupku. Kuberjuang sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap setia.” Lagu ini diakhiri dengan tekad. Tekad untuk setia sampai akhirnya.

Pesan itu jugalah yang disampaikan Allah kepada Daniel dalam pasal 12. Memang di awal, Allah sudah mengatakan janji-janji kemenangan. Misalnya, di ayat 1 di mana Mikhael, sang pemimpin Malaikat sorga, akan melindungi umat Allah dari malapetaka besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Berikutnya lagi ayat 3 di mana Allah menjanjikan bahwa orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala dan bintang-bintang. Ya benar, orang benar akan menikmati janji kemenangan itu. Tapi tunggu dulu, peristiwa kemenangan itu bukan untuk masa sekarang. Janji kemenangan orang benar akan digenapi pada waktu akhir zaman. Nah itulah saatnya!

Lantas apa yang harus dilakukan sekarang? Allah memberitahukan apa yang harus dilakukan oleh Daniel dalam ayat 13. Apa itu? “Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman . . . .” Kata “pergi” di sana tidak dapat diartikan secara harfiah, seperti pergi ke suatu tempat. Namun, kata itu lebih menunjuk pada kesetiaan selama menanti akhir zaman. Kesetiaan selama menunggu hari kemenangan bagi Daniel dan semua orang benar. Kualitas hidup inilah yang diperlukan oleh semua umat Allah ketika menjalani kehidupannya.

Kawan seperjuanganku, sebagai orang tebusan, kemenangan sempurna memang di tangan kita. Tidak ada makhluk apapun yang dapat merebut mahkota kemenangan kita. Tapi jangan takabur. Kemenangan sempurna itu bukan untuk saat ini! Saat ini ada hal lain lagi yang harus kita perjuangkan, yaitu tetap setia. Setia untuk beribadah, setia untuk melayani Tuhan, setia untuk menabur kebajikan, setia untuk membaca firman, setia untuk menjaga kesucian hidup, setia untuk melakukan yang terbaik buat Tuhan. Semoga di penghujung kehidupan dalam dunia, kita bisa berkata dengan lapang, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”

Ku berjuang sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap setia (Sari Simorangkir)

No comments: