Daniel 11
Di manakah Allah?
“Pada waktu yang ditetapkan ia akan memasuki pula negeri Selatan . . .” (Dan. 11:29)
Kali ini penonton benar-benar kecewa. Ada apa gerangan? Ya, karena Allah tidak ikut atraksi dalam medan laga di pasal 11. Lho kok? Coba perhatikan pasal 11 dengan teliti. Adakah Allah in action dalam pasal itu? Tidak terlihat, bukan? Malahan, pasal ini dikuasai oleh kisah kekacauan yang luar biasa. Raja-raja saling berperang demi kekuasaan (ay. 7), manusia dikuasai oleh kemunafikan dan tipu muslihat (ay. 21), tempat kudus dan orang-orang saleh akan dihancurkan (ay. 31-33). Penindasan, penyiksaan, penderitaan, inilah wajah Daniel 11. Penonton pun akhirnya kecewa. Allah tidak terlihat in action dalam pasal itu.
Di manakah Allah?
“Pada waktu yang ditetapkan ia akan memasuki pula negeri Selatan . . .” (Dan. 11:29)
Kali ini penonton benar-benar kecewa. Ada apa gerangan? Ya, karena Allah tidak ikut atraksi dalam medan laga di pasal 11. Lho kok? Coba perhatikan pasal 11 dengan teliti. Adakah Allah in action dalam pasal itu? Tidak terlihat, bukan? Malahan, pasal ini dikuasai oleh kisah kekacauan yang luar biasa. Raja-raja saling berperang demi kekuasaan (ay. 7), manusia dikuasai oleh kemunafikan dan tipu muslihat (ay. 21), tempat kudus dan orang-orang saleh akan dihancurkan (ay. 31-33). Penindasan, penyiksaan, penderitaan, inilah wajah Daniel 11. Penonton pun akhirnya kecewa. Allah tidak terlihat in action dalam pasal itu.
Tapi tunggu . . . jangan kecewa dulu! Kali ini penonton bisa salah. Siapa bilang Allah tidak in action dalam pasal 11? Ada dua indikasi penting yang menunjuk pada Allah yang beraksi. Misalnya: (1) Perhatikan kata-kata “waktu yang telah ditetapkan” dalam ayat 27, 29, 35. Sejarah manusia bisa saja kacau, tetapi ketiga ayat ini menyebutkan bahwa Allahlah yang menetapkan waktu untuk setiap peristiwa; (2) Perhatikan kata-kata “ia akan menemui ajalnya, dan tidak ada seorang pun yang menolongnya” dalam ayat 45. Ayat ini berbicara tentang kekuasaan Allah yang melampaui kejahatan. Kejahatan akan menemui ajalnya, dan tidak ada seorang pun yang dapat menolongnya. Jadi, sekarang, apakah penonton masih kecewa?
Kehidupan orang Kristen memang bisa semrawut luar biasa seperti kisah Daniel 11. Dan, yang membuat orang Kristen bisa lebih kecewa adalah ia sulit untuk melihat Allah yang beraksi dalam sepanjang kehidupannya. Namun Daniel 11 mengingatkan kita akan lagu “Jalan Hidup Tak Selalu”. Masih ingat liriknya? Begini: Jalan hidup tak selalu, tanpa kabut yang pekat. Namun kasih Tuhan nyata, pada waktu yang tepat. Mungkin langit tak terlihat, oleh awan yang tebal. Di atasnyalah membusur, p’langi kasih yang kekal. Ref: Habis hujan tampak p’langi, bagai janji yang teguh. Di balik duka menanti, p’langi kasih Tuhanmu.
Lagu itu tidak menceritakan tentang hujan api, gempa bumi, laut terbelah dan segala macam perbuatan spektakuler Allah. Tetapi itu tidak berarti bahwa Allah tidak beraksi. Allah tetap beraksi. Pelangi kasihlah yang membuktikan Allah tetap perkasa dan berkuasa. Inilah yang sering tidak dilihat oleh orang Kristen. Ia kurang teliti melihat Allah yang beraksi dalam kehidupannya. Sama kurang telitinya seorang penonton yang bertanya di manakah Allah dalam Daniel 11. Betul tidak?
Tolong kami, ya Tuhan, untuk melihat perbuatan-Mu meski dalam hal-hal yang biasa
No comments:
Post a Comment