Peristiwa yang Sangat Kuat
Selain peristiwa yang tak terduga, peristiwa yang sangat kuat juga merupakan sifat dominan yang terdapat dalam pengalaman traumatis seseorang. Dikatakan sebagai peristiwa yang sangat kuat karena ia dapat menghasilkan dampak yang sangat hebat bagi si penerima. Dampak itu dapat mengancam nyawanya, hartanya, kuasanya. Bahkan bukan saja mengancam, dampak itu terkadang sudah menghancurkan kehidupannya, baik secara jasmaniah maupun batiniah.
Ambillah contoh dari kerusuhan Mei 1998 di Indonesia. Banyak sekali para korban yang mengalami trauma yang luar biasa. Salah satunya adalah Ibu Sanusi. Setiap menjelang tanggal 14 Mei Ibu Sanusi selalu menangis. Apa sebabnya? Ia selalu terkenang wajah anaknya yang menjadi korban kerusuhan Mei. Anak yang dikasihinya waktu itu tewas di Slipi Plaza, Jakarta Barat (lih. Kompas Online di http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/12/sorotan/ 306588.htm). Dari berita itu saja, kita sudah dapat melihat bahwa peristiwa Mei tersebut telah menghancurkan kehidupannya secara jasmaniah, yaitu berupa kehilangan sang anak.
Selain menghancurkan kehidupan secara jasmaniah, banyak korban juga menderita secara batiniah. “Di manakah Allah ketika anak-anak-Nya menderita?” demikianlah salah satu pertanyaan para korban. Menemukan jawaban bagi pertanyaan itu adalah hal yang tak mudah ketika mereka mengalami hal yang traumatis. Ada sebagian mereka yang berpikir bahwa Allah sudah tidak dapat lagi diandalkan. Ada sebagian mereka yang berpikir bahwa Allah itu jahat. Ada sebagian mereka yang tidak berani berkata bahwa Allah itu jahat, tetapi mereka mematikan perasaannya terhadap Allah.
Ada pula para korban yang cacat jasmaniah mengalami keminderan yang luar biasa. Sebagian mereka berpikir bahwa dirinya sudah tidak berguna lagi bagi keluarga dan bagi masyarakat. Para wanita yang diperkosa pun merasa minder untuk menjalin relasi dengan seorang pria karena merasa dirinya telah ternodai. Ada pula yang mengalami kegelisahan disertai dengan keringat dingin bila ia melihat keramaian di depan matanya. Ada pula yang selalu merasa bahwa orang di sekitarnya adalah ancaman bagi dirinya. Dan seterusnya.
Dari sini kita melihat bahwa trauma juga berkaitan dengan peristiwa yang sifatnya sangat kuat dampaknya bagi orang yang mengalaminya. Seperti yang telah disebutkan tadi, dampak itu bisa menghancurkan kehidupan orang yang dikasihinya, menghancurkan kehidupan jasmani (seperti luka bakar, kehilangan organ tubuh), dan juga menghancurkan kehidupan batiniahnya (seperti guncangan konsep hidup, konsepnya tentang Tuhan). Apakah Anda sendiri pernah mengalami peristiwa seperti demikian?
No comments:
Post a Comment