"Saya ingin kamu memotong habis rambut saya," demikian ujar Britney Spears, 25, kepada Tognozzi, sang pemilik Ester's Studio Salon. Tognozzi terperanjat dan ia menolak permintaannya itu. Tognozzi membujuknya agar tidak melakukan hal itu karena mungkin ini hanya keinginan sementara saja. Tapi Spears membantah dan mengatakan, "Baiklah kalau tidak mau, saya akan melakukannya sendiri." Lalu Spears benar-benar menggenapi perkataannya itu. Aksinya yang menghebohkan ini tidak cukup sampai di sini saja. Setelah mencukur habis rambutnya, ia lalu menambah dua tato silang hitam putih di tubuhnya. Ada apa gerangan? Apa yang terjadi padanya? Sang pembuat tato hanya bisa berkomentar, "Spears terlihat seperti orang yang putus asa dan terganggu." (Selengkapnya baca Jawapos Online hari ini).
Entah mengapa, saya jadi teringat wejangan Pengkhotbah, "Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: 'Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!'" (Pengkhotbah 12:1) Lho tapi apakah Spears tidak ingat Penciptanya? Apakah dia tidak mendapatkan kesenangan? Saya memang tidak tahu. Dalam hatinya siapa yang bisa mengukurnya. Tapi bukankah kita sudah sering mendengarkan berita-berita stress dari artis-artis tenar?
Aplikasi buat kita adalah apakah kita selalu mengingat Pencipta kita? Biasanya, bila kita senang, Pencipta kita akan berada di luar pintu ruangan pesta kita. Dia berada nun jauh di sana. Tapi bila kita sedih, Dia baru dipanggil layaknya pelayan restauran yang dapat dipanggil dengan sekali tepuk. Apakah ini yang dinamakan dengan mengingat Pencipta? Seorang penafsir menerangkan bahwa "mengingat" di sini tidak menunjuk pada aktifitas mengingat Penciptanya di masa lalu, tetapi kata ini mengindikasikan sebuah ajakan untuk memerhatikan Penciptanya sampai akhir hidupnya. Dengan demikian aktifitas ini tidak hanya perlu dilakukan bila dalam kondisi duka, tetapi juga dalam kondisi suka. Singkatnya, dalam semua kondisi kita senantiasa mengingat Pencipta kita.
No comments:
Post a Comment