Friday, November 10, 2006

KEPRIHATINAN YESUS ATAS JEMAAT-NYA

Yohanes 17
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu . . . supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh. 17:11)

Agaknya, motto “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” sudah tidak asing lagi bagi kita. Tidak lain dan tidak bukan, motto tersebut merupakan sebuah himbauan agar seluruh anak bangsa Indonesia dapat bersatu padu. Mengapa mesti dihimbau? Salah satunya, karena pemerintahan Indonesia menyadari akan aneka ragam suku, agama, ras, kebudayaan dalam tubuh bangsa Indonesia. Bila mereka tidak dapat dipersatukan, maka bangsa Indonesia dapat mengalami perang saudara. Dan bukankah hal ini sudah dialami oleh bangsa Indonesia? Memprihatinkan!

Keprihatinan ini pulalah yang pernah dialami oleh Yesus. Tapi, buktinya apa? Coba simak baik-baik perkataan apa yang diulangi dalam doa syafaat Yesus! “Aku berdoa . . . supaya mereka menjadi satu,” demikianlah perkataan yang diulangi dalam doa syafaat-Nya. Empat kali kata-kata tersebut terucapkan (ay. 11, 21,22,23). Tidak biasanya Yesus mengulangi kata-kata dalam pengajaran-Nya. Pasti ada sebuah maksud penting yang tidak boleh kita lewatkan. Jadi, ada apa gerangan?

Pengulangan tersebut menunjukkan keprihatinan Yesus kalau-kalau para murid tidak menjadi satu. Rupanya, Yesus sudah mencium akan tanda-tanda yang kurang baik dari para murid-Nya. Sewaktu dalam perjalanan ke Kapernaum, para murid bertikai. Karena apa? Karena mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka (Mrk. 9:33-37). Setelah itu mereka masih belum juga kapok. Tidak lama kemudian terjadi lagi pertikaian untuk memperebutkan posisi untuk duduk di sebelah Yesus (Mrk. 10:35-45). Inilah alasan keprihatinan Yesus yang terungkap dalam doa syafaat-Nya.

Jangan-jangan keprihatinan Yesus tetap terjadi hingga saat ini. Betapa tidak. Di gereja masih terdapat jemaat yang memecah-belah kesatuan gereja, entah disengaja atau tidak. Contohnya, bila ia sakit hati dengan anggota jemaat lain, maka ia mengajak seluruh geng keluarganya untuk bersama-sama memusuhinya. Bisa jadi, ia akan mengajak rekan-rekan lain untuk berpihak padanya. Lalu, sambil mencari teman yang dapat berpihak padanya, ia akan terus mengedarkan gosip. Bukankah ini merupakan usaha untuk memecah-belah kesatuan gereja? Sebab itu, renungkanlah, apakah saat ini kita sedang menambah keprihatinan Yesus?

Yesus menyatukan jemaat dengan kematian-Nya. Jangan kita membubarkannya!

No comments: