Friday, November 10, 2006

HIDUP UNTUK BERJUANG

Yohanes 21:1-19
“. . . apakah engkau mengasihi Aku? . . .”

The life must go on, demikianlah orang Barat mengatakan. Kata-kata tersebut memiliki arti, yakni bahwa hidup harus terus berlanjut. Saya tidak tahu dengan pendapat Anda, tetapi yang pasti saya setuju dengan perkataan yang optimis tersebut. Pasalnya, kita tidak akan mampu bertahan hidup dalam dunia yang “keras” tanpa optimisme tadi. Apapun caranya, kita harus berjuang untuk hidup. Tapi tunggu dulu! Boleh saja kita punya semangat berjuang untuk hidup, namun jangan lupa, ada suatu hal yang jauh lebih mulia daripada sekadar berjuang untuk hidup. Apa itu? Yaitu, HIDUP UNTUK BERJUANG!

Okay, tapi berjuang demi apa? Berjuang demi kemuliaan Kristus, itu maksudnya. Prinsip inilah yang juga diajarkan oleh Yesus kepada Petrus. Agaknya, Yesus sudah mencium gelagat Petrus yang salah arah. Salah arah apanya? Salah arah tujuan hidupnya. Petrus mengarahkan dirinya demi pekerjaannya sebagai penjala ikan (ay. 1-14). Sebab itu, dalam perjumpaan-Nya dengan Petrus, Yesus mengingatkan kembali akan arah perjuangan hidup yang seharusnya. Dengan lembut Yesus mengingatkan Petrus dengan bertanya, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Tepatnya sebanyak tiga kali Yesus mengulangi pertanyaan yang sama (ay. 15-17). Untuk apa? Supaya Petrus kembali tergugah bahwa yang menjadi pusat perhatian bukanlah dirinya, melainkan Yesus. Apapun yang dipikirkan, yang dirasakan, dan yang diperbuat oleh Petrus harus diarahkan demi Kristus. Inilah maksudnya hidup untuk berjuang.

Susah tidak? Jelas susah! Inilah perjuangan! Hidup untuk berjuang demi Kristus tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak godaan yang menawarkan kenikmatan dunia. Banyak tantangan yang menjepit agar kita segera berkawan dengan dunia. Banyak cobaan yang membuat kita berjuang demi keamanan diri. Dan memang benar, banyak orang Kristen sudah terseret dalam lingkaran kenikmatan dunia dan dirinya. Banyak orang Kristen menjadi kompromi dengan dosa; dan celakanya, mereka sudah kehilangan rasa bersalah. Sekarang, bila kita sedang terseret, maka ingatlah bahwa bila kita berjuang hanya untuk hidup, maka apa yang kita dapatkan setelah kita mati? Tetapi bila kita hidup untuk berjuang demi Kristus, maka kelak kita mati sambil menerima mahkota kehidupan.

Kita ada bukan karena kebetulan. Kita ada karena untuk Dia. Mari kita hidup untuk berjuang demi Dia!

No comments: