Tuesday, May 01, 2007

DI BAWAH BAYANG-BAYANG TRAUMA (21)

Hal ketiga adalah restorasi. Setelah kita mengajak orang traumatis untuk melakukan aktifitas mengingat, maka kita memasuki tahap terakhir yang dapat dilakukannya—restorasi. Apa tujuannya? Tujuan restorasi adalah agar orang yang mengalami trauma dapat kembali memiliki pikiran, perasaan dan perbuatan yang normal. Atau dengan kata lain, orang tersebut dapat menormalisasikan situasi yang abnormal (traumatis). Dan, saya kira restorasi inilah yang dinanti-nantikan oleh setiap orang yang pernah mengalami trauma meski ia tidak mengatakan harapannya.

Tapi bagaimana proses restorasi itu dilakukan? Proses ini bisa dimulai dengan mengevaluasi pandangan-pandangan hidupnya. Seperti yang pernah dikemukakan sebelumnya, orang traumatis dapat memiliki pandangan-pandangan negatif tentang dirinya sendiri, orang-orang di sekitarnya, dan Tuhan. Sebab itulah, penting baginya untuk melakukan evaluasi terhadap pandangan-pandangan hidup yang telah terdistorsi oleh karena pengalaman traumatisnya. Untuk mencapai tujuan evaluasi ini, kita dapat membantunya dengan bertanya: Seberapa jauh pandanganmu tentang seseorang dapat membantu menormalkan situasimu saat ini? Apakah pandangan itu dapat membantu perjalanan kehidupanmu? Bagaimana engkau memahami Allah pada situasi saat ini dan bagaimana hal itu dapat membantu dirimu dalam melewati masa-masa sulit?

No comments: