Kemarin malam saya sakit pusing dan terasa mual. Badan saya pun terserang demam. Karena merasa terserang penyakit flu, maka saya meminta istri untuk mengkop punggung. Hasilnya . . . wow menakjubkan. Ada beberapa bulatan berwarna merah keungu-unguan. Dalam bahasa Jawanya disebut gosong.
Setelah istri mengkop punggung saya, ia berkata, "Galonnya abis lho". "Coba kamu angkat galon kosongnya, lalu siapkan galon baru, nanti aku yang angkat," sahut saya. Istri pun keluar dari kamar dan segera menuju ke tempat dispenser. . . . tapi tak lama kemudian istri menjerit, "Pi . . . cepetan, tolong!" Segeralah saya keluar dan melihat apa yang telah terjadi.
Ternyata, galon barunya tumpah sebagian dan air mengalir ke mana-mana. Saya bertanya, "Lho kok kamu angkat, katanya aku yang angkat?" Lalu dia berkata, "Aku sakno kamu, katanya kamu pusing." Malam itu juga terjadi kerja bakti kecil untuk mengeringkan air.
Saya terharu dengan usaha dan pengertian istri. Mungkin maksud baiknya justru menghasilkan hasil yang kurang memuaskan (yaitu air tumpah) karena tidak kuat, tapi saya tetap melihat maksud baiknya. Karena terharu dengan maksud baiknya itu, maka saya memeluk istri dan mencium pipi sambil berkata, "Terima kasih mama." Tidak bisa dipungkiri, cinta saya kepada istri makin bertambah besar. Itulah sebuah malam yang mengharukan bagi saya. Terima kasih Tuhan untuk pemberian seorang istri yang baik kepadaku.
Setelah istri mengkop punggung saya, ia berkata, "Galonnya abis lho". "Coba kamu angkat galon kosongnya, lalu siapkan galon baru, nanti aku yang angkat," sahut saya. Istri pun keluar dari kamar dan segera menuju ke tempat dispenser. . . . tapi tak lama kemudian istri menjerit, "Pi . . . cepetan, tolong!" Segeralah saya keluar dan melihat apa yang telah terjadi.
Ternyata, galon barunya tumpah sebagian dan air mengalir ke mana-mana. Saya bertanya, "Lho kok kamu angkat, katanya aku yang angkat?" Lalu dia berkata, "Aku sakno kamu, katanya kamu pusing." Malam itu juga terjadi kerja bakti kecil untuk mengeringkan air.
Saya terharu dengan usaha dan pengertian istri. Mungkin maksud baiknya justru menghasilkan hasil yang kurang memuaskan (yaitu air tumpah) karena tidak kuat, tapi saya tetap melihat maksud baiknya. Karena terharu dengan maksud baiknya itu, maka saya memeluk istri dan mencium pipi sambil berkata, "Terima kasih mama." Tidak bisa dipungkiri, cinta saya kepada istri makin bertambah besar. Itulah sebuah malam yang mengharukan bagi saya. Terima kasih Tuhan untuk pemberian seorang istri yang baik kepadaku.
No comments:
Post a Comment