Friday, September 14, 2007

SOLI DEO GLORIA!

Ayub 1-2

Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan?” (Ayb. 1:21)

2 S—sukses dan sehat—itulah yang didambakan oleh kebanyakan orang. Sebab itu, tidak heran bila sampai hari ini terdapat banyak sekali seminar dan buku yang mengajarkan mengenai kesuksesan. Banyak orang, baik tua atau muda, tertarik untuk mengikuti ajarannya. Ah kita memang tidak perlu munafik; siapa toh yang tidak ingin meraih kesuksesan? Sama halnya dengan kesehatan. Seminar, buku, olahraga, ilmu pengobatan modern dan tradisional yang mempromosikan kesehatan hingga hari ini sangat menjamur di mana-mana. Ah siapa sih yang tidak ingin sehat selalu?

Namun bagaimana bila 2 S itu tidak dapat kita genggam hari ini? Nah inilah yang menjadi masalahnya. Banyak orang tidak siap untuk kehilangan 2 S. Padahal, bukankah 2 S memiliki “sayap” yang dapat terbang dan meninggalkan kita? Ayub adalah salah satu contoh orang yang kehilangan 2 S. Dulu ia sukses dan sehat. Ia terkenal sebagai orang yang kaya raya di negerinya. Segala ternak dan budak menggemakan segala kekayaannya. Sampai-sampai Alkitab mencatat, “. . . orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur” (Ayb. 1:3). Tapi itu dulu!

Sekarang apa jadinya? Kesuksesan yang telah ia nikmati hilang begitu saja. Banyak aset kekayaannya sirna dalam sekejap. Bukan kekayaan saja, kesehatan pun lepas dari genggamannya. Karena sedemikian parahnya, sampai-sampai ketiga sahabat Ayub tidak mengenalnya lagi (Ayb. 2:12). Namun apa respons Ayub ketika ia kehilangan 2 S? “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” demikian responsnya. Ayub menyadari bahwa 2 S dapat datang dan pergi begitu saja. 2 S memang bukan dalam genggamannya, melainkan dalam genggaman-Nya, Sang Khalik itu.

Sukses dan sehat memang adalah mimpi setiap orang. Mimpi itu tidak salah. Tapi kita tidak boleh takabur. Kita tidak mungkin hidup dalam mimpi tersebut sepanjang hidup. Ada waktu untuk berada di puncak kejayaan, tapi ada pula waktu untuk berada di lembah penderitaan. Semua hal ini menunjukkan bahwa 2 S berada dalam genggaman Tuhan. Lantas apa tugas kita bila 2 S itu ada dalam kuasa Tuhan? Perhatikan bagian akhir dari perkataan Ayub tadi, “. . . terpujilah nama Tuhan.” Nah inilah tugas kita! Baik sukses atau bangkrut, baik sehat atau sakit, kita tetap memuliakan nama Tuhan. Soli Deo gloria.

Apa yang menyebabkan kita sulit memuliakan Tuhan ketika 2 S meninggalkan kita?

No comments: